Senin, 07 Desember 2009

Back To The House

Minggu sore yang mendung, gerimis halus mengguyur bumi dan sepeda motor yang ku bawa terasa sangat berat di pacu. "Ya Allah, ridho MU adalah jalan ku yang ku ambil saat ini, maka dari itu tolong ringankanlah langkah ku ini, dan lapangkanlah jalan kemudahannya. Segala halangan,dan rintangan, serta gangguan mohon singkirkan." Doa ku dihati. Angin yang berhembus keras menambah beban laju motor ku, dan debu yang beterbangan menambah gelap kaca helm ini. "Ah, sama gelapnya seperti hati ini." Kata ku pelan sambil mengelap.
Ku lihat dari dekat, rumah sederhana yang terawat baik dan rapih serta nomor rumah yang tak salah lagi. "Yah, ini dia tempatnya." Jerit ku kecil kegirangan. Segera ku parkirkan motor ini di dalam halaman rumahnya.
Ku ketuk perlahan pintu rumah itu. Satu ketukan.....dua ketukan....."Aneh kok gak ada orangnya yang keluar tuk menyambut ku." Kataku heran. Ku coba lagi mengetuk pintu tersebut, tak ada reaksi. Akhirnya ku mencoba memberanikan diri membuka pintu tersebut dan mencoba masuk. "Selamat sore." Sapaku. Ku lihat ruang tamu yang sangat sederhana dan bersih sekali, debupun tak melekat di lantai, bahkan kita bisa bercermin diatasnya. Sofa dan gordyn berwarna putih, koleksi CD dan buku2 yang tertata rapih di dalam buffet serta lukisan yang indah menghiasi dinding menambah apik keadaan rumah tersebut. "Hmmm....pasti yang punya rumah ini orangnya sangat cinta kebersihan dan baik." Pikir ku. Tak lama kemudian keluarlah seorang perempuan seusiaku, dan disusul kemudian dengan wanita setengah baya. "Om Shanti." Sapanya tenang. Ku hanya bisa tersenyum, senyum ringan yang terekspresi dari mulutku ini terasa ringan sekali, dan tulus dari dalam hatiku.
Kedamaian, kebahagiaan, cinta kasih, kesucian, dan kekuatan ku rasakan. Menjalar memasuki tubuh dan pikiran ku dengan perlahan tapi pasti. Hati yang sedang gelap ini dan tempat bersarangnya penyakit telah disapu bersih. "Terimakasih Ya Allah." Bisikku pelan.
Jiwa-jiwa yang bertemu dengan ku ini tak asing bagi ku, rasanya...aku seperti telah mengenalnya dengan baik dan dekat sekali. Mereka membimbing dan membantu ku dalam menemukan jalan hidup dan penyembuhan, serta cermin yang selama ini ku pegang dan ku bawa kemana saja telah hilang. Keraguan, kebingungan, ketakutan, kelemahan, kefakiran, dan kesombongan serta penyakit telah mati. Jiwa ini telah mengenali jati dirinya kembali dan mengetahui rumah badannya yang baru sekarang. Surga yang penah dicicipinya dahulu kini dapat dirasakan kembali, yaitu jaman keemasan dimana adalah tempat pertama kalinya dia datang. Bersama menjalani reinkarnasi di dunia ini untuk melunasi hutang-hutang dan juga sedang menunggu gift dari NYA... Om Shanti.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar