Rabu, 04 November 2009

Alan dan Alin

"Met, pagi opa?" Sapa Alan dan Alin serentak. "Met, pagi juga cu". Jawab opa. "Wah, kalian ber dua pagi-pagi sudah rapih, mau ke mana?" Tanya opa. "Kami berdua mau ke kota." Jawab Alan. "Sama siapa?" Tanya opa kembali. "Sama ayah dan bunda." Jawab Alin. "Kalian ke kota mau ke rumah nenek Buni?" Tanya opa. "Iya." Jawab mereka berdua kompak. "Kok opa tahu kalau kita mau berkunjung ke rumah nenek Buni?" Tanya Alan heran. "Opa tau aja." Jawabnya singkat. Kemudian, sayup-sayup terdengar suara bunda memanggil kami. "Kalau begitu kita pamit dulu opa, bunda sudah memanggil, sampai jumpa lagi opa." Pamit Alan dan Alin. "Alan,Alin." Panggil opa lagi. "Iya opa, ada apa?" Tanya Alin bingngung. "Ini, untuk kalian berdua." Kata opa sambil memberikan sesuatu. "Apa ini opa?" tanya Alan penasaran. "Ini kalung, namanya si hitam manis, ayo kalian kalungkan di leher." Perintah opa. "Baik opa." Jawab Alan dan Alin. "Kalian jangan lepas ya kalung ini." Pinta opa. "Iya opa, lagi pula bentuknya lucu..." Kata Alan. "Kucing hitam." sambung Alin. "terimakasih opa." Kata mereka berdua sambil berlalu.
Di dalam perjalanan.
"Kamu apakan istri dan kedua anak saya Jo!" Tanya ayah lemah. "Istri dan kedua anakmu saya sandra di suatu tempat." Jawabnya. "Kamu bodoh, kenapa selama ini kamu tidak mengikuti perintah saya No!" Teriaknya. "Saya tidak tega membunuh mereka berdua." Jawab ayah sambil meringis. "Kalau begitu, kamu laksanakan perintah saya atau...?".Pintanya sambil menodongkan pisau . "Atau apa Jo?" Tanya ayah lirih. "Istri dan kedua anakmu sebagai gantinya." Lanjutnya sambil mengancam.
Pelangi bersinar.
"Bunda, lihat hujan telah berhenti." Teriak Alan kegirangan. "Iya, bunda." Sambung Alin. "Iya sayang." Kata bunda. "Hei lihat itu." Tunjuk bunda. "Pelangi." Jawab Alan dan Alin serentak. "Berarti, sebentar lagi bibi Neli akan datang dan mengantarkan kita pergi ke rumah nenek Buni." kata bunda penuh harap.
Di rumah tua.
"Aahh...." teriak Alan dan Alin bareng. "Kalian jangan takut, aku tidak jahat kok." Katanya lembut. "Benar?" Tanya Alan hati-hati. "Kalian boleh mempercayaiku, karena ayah kalian sedang dalam bahaya." Katanya lagi. "Ayah, ada apa dengan ayah kami?" Tanya Alin penasaran. Ayo, ikuti aku?" Pintanya berharap. Alin dan Alan saling berpandangan.
Laut biru.
"Opaa..." Teriak Alan dan Alin sambil berlari menghampiri opa. "Selamat datang cucu ku." Sapa opa lembut. "Selamat datang sayang." Kata opa lagi sambil memeluk ayah dan bunda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar