Sabtu, 03 Oktober 2009

mimpi

"Sayang ayo bangun, sebentar lagi subuh." Bisik bunda. "Aahhh....bunda, masih ngantuk neh...." Jawabku. "Eehh..., ayoo sayang, sebentar lagi bunda mau balik." Katanya lagi. "Iya deh, tapiiii......aku di sun dulu dong..." Rengekku. "Iya.....cup....i love you my little princess." Bisik bunda pelan di dekat telinga ku. "I love you too mom." Jawabku ngantuk. "lho, kan sudah di sun, kok masih tiduran?" Tanya bunda kembali. "Mmm.....aku belum di peluk..." Rengekku manja. "Iya deh, tapi habis ini kamu bangun ya?"Kata bunda sambil menghampiriku. "Iya" Jawabku.
Tiba-tiba, terdengar suara pintu di ketuk."Masuk."Kata bunda tegas. "Maaf ratu kita harus segera berangkat." Kata paman dengan hormat. "Iya paman, sebentar, saya sedang membangunkan putri." Jawab bunda. "Baik ratu, saya tunggu di luar,tapii.... maaf ratu?"Tanya paman lagi. " Ada apa lagi paman."Tanya bunda heran. "Sebaiknya segera?" Kata paman sambil mengingatkan. "Oo...iya, saya mengerti." Jawab bunda. "Permisi." kata paman sambil menutup pintu.
"Bunda pergi dulu ya sayang!" Kata bunda. "Nanti dulu bunda, akukan masih kangen..." rengek ku. "Iya, bunda mengerti kok, tapi bunda harus segera melaksanakan tugas sayang " Jawab bunda menjelaskan. "A..a...hhh,bundaaa." Rengekku lagi sambil memeluknya dengan erat. "Sayang, kamu kan sudah besar tidak boleh seperti anak kecil lagi, ya?, ayoo..." Kata bunda sambil berusaha melepaskan ke dua tangan ku. "Sayang..., ada apa?, semalamkan bunda sudah menemani kamu tidur, dan kita sudah jalan jalan." Tanya bunda heran. "Iya....,bunda terimakasih ya semalam, aku merasa senang, kalau bunda datang dan ada di sisiku, aku merasa tenang aman dan tentram." Kataku manja. Bunda mengelus kepalaku. "Seandainya Allah SWT mengizinkan ku terus menemani mu, dan kamu bisa ikut dengan ku, ahh...alangkah bahagia dan indahnya hidup ini." Bisiknya. Aku lihat wajah bunda, dia tersenyum, tetapi dibalik senyumnya yang tulus dan manis aku melihat rasa takut yang mendalam. "Bunda, nanti kalau ada waktu luang, kita jalan-jalan lagi ya?" Kataku sabil melepaskan pelukan. "Iya, sayang, bunda janji."
Tidak lama kemudian, bunda berpakaian. "Bunda." Panggilku. "Apa sayang?" Jawabnya. "Aku senang melihat bunda berpakaian kebesaran itu?" Tunjukku. "Ohh yaa...!"Jawab bunda kaget. "Iya..bunda terlihat sangat catik." Kataku. "Pakaian bukanlah hal yang terpenting membuat seseorang terlihat cantik sayang, cantik hati lebih penting dari pada pakaian." katanya sambil tersenyum manis. "Kalau bukan, lalu apa dong?" Tanyaku heran. "Hati." Jawabnya. "Hati?" Tanya ku bingung. "Iya, ketulusan hati dalam melakukan sesuatu itu akan tercermin dalam kecantikan kita nantinya." Jawabnya lagi. "Lalu bagai mana caranya agar hati kita tetap cantik bunda?" Tanyaku penasaran. "Jaga hati agar tetap bersih." Jawabnya ringan. "Maksudnya?" Tanyaku lagi. "Banyak berdoa kepada ALLAH SWT, beramal dan masih banyak lagi sayang." Jawab bunda menerangkan. "Ooh...?" Jawabku bingung. "Nanti kamu akan belajar banyak, sekarang bunda pergi dulu ya. Bye, sayang." katanya sambil mengecup keningku. "Bye bunda." Jawabku. Tak lama kemudian, terdengar suara kuda meringkik dan roda kereta berjalan. Lambat laun suaranya semakin menghilang diiringi suara gemuruh gelombang lautan...."B u n d a...,teriakku.
"Ah" .............. teriak ku pelan. Peluh membasahi baju dan nafasku tersengal-sengal. Ku diam sebentar. "Ternyata hanya mimpi" Bisikku pelan. Ku buka gordyn dan jendela kamar, dinginnya angin malam menerpa wajahku. "Ah segarnya" Kataku pelan. Perlahan nafas ini kembali normal, tiba-tiba terdengar suara ......... "Selamat malam sayang, kamu belum tidur?" Tanya suara misterius. Ku balikan badan,ternyata...... b u n d a. Bunda yang selalu hadir di dalam mimpiku berdiri dihadapanku, dengan pakaian kebesaranya yang indah dan mahkota emas di atas kepalanya. "Aaahhhh....dimana aku berada" Jerit ku pelan. Bundaku tersenyum dan berkata "Selamat datang di senggara kidul sayang".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar